Latest News

WeChat Berbayar, Pengguna Ancam Hengkang

Kabar mengejutkan dari Beijing, Aplikasi baru instant messaging WeChat dikabarkan akan memungut tarif pakai bagi para user-nya saat menggunakan layanan tersebut.

Sampai saat ini Menteri Industri dan Teknologi Informasi China, Miao Wei masih mengkaji pengguna untuk membayar layanan aplikasi WeChat serta meminta operator untuk menyiapkan model bisnis yang bagus dan ideal. Namun dari pihak pemerintah China juga meminta agar pihaknya tidak membebani para pengguna untuk membayar layanan dengan biaya yang tinggi.

Namun wacana tentang biaya layanan yang akan dikeluarkan oleh WeChat menuai protes yang luar biasa. Menurut polling yang dilakukan oleh Xinhua Net dikutip dari inet.detik.com (4/8/2013) menyatakan bahwa sekitar 90% pengguna internet di China akan hengkang dari aplikasi WeChat apabila layanan tersebut tidak lagi gratis karena user dipaksa untuk membayar dua layanan sekaligus, yaitu layanan internet dan layanan WeChat secara terpisah.

Jumlah pengguna WeChat telah mencapai angka yang fantastis. Para peminat layanan cantik ini mendadak melesat jauh sejak aplikasi instant messaging ini diluncurkan. Terbuti dari data yang dilansir oleh Tencent, perusahaan asal China. Pengguna WeChat hingga kini telah mencapai angka 300 juta secara global dan termasuk juga pengguna di Indonesia.

Melihat reaksi keras dari para penggunanya, bos WeChat cepat-cepat menampik isu berbayar tersebut. Dalam pernyataan yang dilansir dari Xinhua, Presiden Tencent sebuah induk usaha milik WeChat, Liu Chiping menegaskan bahwa layanan WeChat akan tetap Free.

Dari pernyataan pihak Tencent tersebut, nampaknya anak usaha WeChat ini akan membayar sejumlah uang ke operator agar layanan WeChat tetap bisa digunakan secara gratis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bendera | Distributed By Blogger Templates | Designed By Templateism.com

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.