Latest News

Uje : Tanda Kematian Khusnul Khotimah

Ustadz Jeffry Al Buchori atau yang akrab disapa Uje ini adalah salah satu dai kondang yang pernah dimiliki oleh Indonesia. berbagai dakwahnya sangat bisa diterima berbagai kalangan. Dengan suara yang merdu dan menggetarkan jiwa bagi siapapun yang mendengarkan dakwah-dakwah beliau. Sosok kiyai nyentrik yang bisa membuat para jamaahnya bisa cinta terhadapnya.

Beliau lahir di Jakarta, 12 April 1973. Putra dari pasangan Alm. H. Ismail Modal dan Ustdzah Dra. Hj. Tatu Mulyani ini memang sejak kecil telah mendapatkan didikan agama yang sangat kuat. Namun beliau pada masa kecilnya pernah mengalami masa-masa kelam. Pasca dikeluarkan dari pesantren el-Qolam, Gintung, Jayanti Tangerang, sifat nakalnya justru makin menjadi. Hingga beliau memiliki pergaulan di kalangan para pemabuk dan pengguna narkoba.

Namun sejak tahun 1999 atas pertemuannya dengan sang istri tercinta, Pipik Dian Irawati Popon, salah satu gadis sampul majalah Aneka ini, kehidupannya semakin berubah. Dan kemudia Uje menikahi Pipik secara sirih, akan tetapi dua bulan kemudian mereka menikah secara resmi di Semarang.

Uje taubat dari kehidupan kelamnya ini setelah diajak umroh oleh sang Ibunda dan kakaknya. Sebagai salah satu upaya pertaubatan Uje, Sang kakak memberikan amanat mulia untuk melanjutkan dakwah sang Kakak, Alm. Ust H. Abdullah Riyad di Jakarta sebab Sang Kakak mendapatkan amanat untuk menjadi Imam besar di Masjid Haji Mohamad Soleh dan kebetulan memang bersebelahan dengan Maqam Habib Nuh Al Habsyi, Palmer Road, Singapura.
Sejak saat itu Uje berdakwah dan menyebarkan risalah-risalah Agama hingga namanya bisa harum di kalangan masyarakat Indonesia.

Uje memang sosok pemuda yang bisa menempatkan dirinya antara kehidupan untuk akhirat maupun untuk duniawi. Bisa berinteraksi dengan berbagai kalangan. Begitupun alasan mengapa Uje bisa menyentuh berbagai kalangan melalui dakwahnya, karena apa yang ia sampaikan sering kali memang apa yang pernah ia alami dahulu.

Namun dalam usia 40 tahu, Ustadz Jeffry Al Buchori harus melambaikan tangan dan meninggalkan kita semua, meninggalkan keluarganya, serta meninggalkan para jamaahnya yang telah cinta terhadapnya. Uje harus menghadap Sang Khaliq pada hari Jumat (26/4/2013) pukul 02.00 WIB akibat kecelakaan tunggal yang ia alami di kawasan bundaran Pondok Indah.

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raaji'un. Semoga segala amal ibadahnya diterima dan segala khilaf dan dosanya diampuni oleh Allah SWT.

Uje adalah salah satu sosok manusia yang beruntung dalam hidup dan matinya. Sebagai seorang manusia yang dicintai banyak ummat, beliau mendapatkan kemuliaan yang jarang dialami oleh seluruh manusia saat matinya.

Berikut adalah tanda-tanda kematian khusnul Khatimah-nya Uje :
1. Meninggal Sebab Kecelakaan,
Uje menghembuskan nafas terakhir akibat musibah kecelakaan adalah Syahid Akhirat.
2. Meninggal pada hari jumat,
26 April 2013 pukul 02.00 WIB bertepatan dengan hari jumat. Dan saat itulah Uje berpulang ke pangguan Allah SWT.
“Tidaklah seorang muslim wafat pada hari Jum’at atau malam Jum’at,melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur”.(Ahmad & Tirmidzi).
3. Meninggal dan yang bersedih begitu banyak dan prosesi sholat jenazah hingga pemakaman pun diiringi oleh ribuan orang.

Dan mungkin selain itu, banyak hal kemuliaan Uje sebagai tanda bahwa kematian Uje adalah kematian yang Khusnul Khotimah. Wallahu A'lam.

Selamat jalan Uje. Semoga kita dipertemukan di Surganya Allah dan berjumpa dengan Rasulullah SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bendera | Distributed By Blogger Templates | Designed By Templateism.com

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.