Latest News

HUT DKI Jakarta ke 486, PR Jakarta Masih Banyak

HUT DKI Jakarta ke 486
Jakarta sebentar lagi akan merayakan ulang tahunnya yang ke 486. Berbagai kegiatan nampaknya telah dibentuk baik dari pihak swasta maupun pemerintah. Contoh saja Pekan Raya Jakarta (PRJ). Tak mau kalah dengan PRJ yang diselenggarakan di Kemayoran, Jokowi juga menggelar pesta rakyat PRJ di bilangan Monas. Ini dicanangkan oleh pemprov DKI sebagai kegiatan pesta rakyat yang bisa dinikmati seluruh lintas kasta di Jakarta. Baik orang kaya maupun yang paling sederhana sekalipun bisa menikmati pekan raya yang diselenggarakan oleh pemerintah DKI Jakarta. Meski hanya digelar selama 3 hari, namun pesta rakyat ala Jokowi ini memang bisa menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

Memang selama ini PRJ dilaksanakan di Kemayoran, namun jika melihat dari berbagai aspek ternyata PRJ Kemayoran dipandang tidak tepat sasaran. Pesta Rakyat yang digelar selama ini disinyalir hanya sebagai ajang pameran dagang yang tentunya untuk golongan yang berkantung tebal, dan ini sangat mencederai nama PRJ itu sendiri. Pesta Rakyat ini tentunya harus bisa dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat Jakarta baik itu menengah ke bawah maupun menengah ke atas.

Jokowi bermaksut untuk mengembalikan fungsi PRJ di Jakarta sebagai ajang Pesta Rakyat dan uji coba PRJ di monas (Monumen Nasional) ini ternyata mengundang antusias yang sangat besar bagi rakyat Jakarta. Meski pro kontra pasti terjadi namun inilah sebenarnya yang bisa disebut Pesta Rakyat, bukan pameran Dagang. Baik lokasi maupun penyelenggaraannya sangat bersahabat dengan budget rakyat di Jakarta.

Potret warga miskin DKI Jakarta di bantaran rel kereta api
Namun terlepas dari itu semua, sebagai warga jakarta tentunya momen HUT DKI Jakarta yang ke 486 ini bisa dijadikan sebagai momen untuk berintrospekasi diri karena Jakarta bukan hanya milik segelintir orang, akan tetapi seluruh warga indonesia. Banyak PR (Pekerjaan Rumah) yang harus segera diselesaikan, mulai dari banjir yang selalu dan selalu menjadi persolan Jakarta tiap tahunnya, kemacetan dan sampah. Selain itu program-program pemerintah yang lain pun menjadi PR khusu. Angka kemiskinan dan pengangguran Jakarta pun masih terlalu tinggi padahal pemerintah pusat selalu menggemborkan bahwa angka kemiskinan di Indonesia semakin berkurang. Namun jika melihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di DKI Jakarta mencapai 3.70% hasil sensus pada September 2012 dari jumlah penduduk 9,607,787 jiwa dalam hasil sensus di tahun 2010.

Pekerjaan rumah yang diemban oleh Pemprov DKI Jakarta ini tentunya menjadi PR bersama seluruh rakyat DKI Jakarta. Bersama-sama mengawal dan mendukung program-program pemerintah yang bersifat positif, mengatur dan menekan angka kriminalisme dan premanisme yang selalu menjadi persoalan sosial di Jakarta akhir-akhir ini.

Bersama Jakarta Baru, Jakarta Kita, kita bangun Jakarta semakin baik lagi, tertata dan mengkotakan kota kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bendera | Distributed By Blogger Templates | Designed By Templateism.com

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.