Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan resmi akan menetapkan tanggal 1 Mei sebagai hari Buruh Sedunia menjadi hari libur nasional mulai tahun depan (2014).
Keterangan ini juga disampaikan oleh Presiden Konefederasi Serikat Pekreja Indonesia (KSPI), Said Iqbal dalam pernyataan persnya di Kantor Presiden, Senin sesuai dengan maklumat yang disampaikan oleh Presiden SBY di Istana Negara.
Sain mengatakan "Beliau (Presiden) akan memberikan kado yang sudah kami tunggu-tunggu lama sekali, yaitu akan dijadikannya 1 Mei sebagai hari libur nasional pada tahun-tahun berikutnya,".
Pernyataan Presiden ini diumumkan bersamaan dengan peringatan hari buruh sedunia pada hari rabu esok.
Walau 1 Mei dimasa mendatang dijadikan sebagai hari libur nasional, menurut Said, hal ini tidak menjadi penghalang terhadap rutinitas para buruh untuk memperingati "MayDay" dengan menyampaikan berbagai aspirasinya.
Saat menyampaikan keputusan itu, Presiden juga menyampaikan rasa empatinya terhadap kehidupan buruh Indonesia, buruh menyampaikan keluh kesah langsung kepada presiden SBY sekaligus rasa penolakan terhadap kenaikan harga BBM serta pemberlakukan upah minimum (UMR).
"Kami meminta jangan ada penangguhan upah minimum yang tidak sesuai dengan aturan main Peraturan Meteri Tenaga Kerha No. 231 tahun 2003," Kata beliau.
Buruh juga menyampaikan agar Pemerintah memperhatikan upah para guru honorer yang masih jauh dari cukup.
Namun disisi lain, Presiden juga berharap agar masyarakat juga memahami tentang subsidi yang harus dikeleluarkan pemerintah untuk biaya BBM, karena subsidi BBM terlalu tinggi dan memang memberatkan Pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar