Kabar naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) nampaknya menjadi polemik baru bagi kalangan masyarakat menengah ke bawah. Setiap kali ada kenaikan harga BBM selalu dibarengi dengan kenaikan-kenaikan yang lainnya, dan yang pasti akan berdampak pada harga pangan.
Perkiraan BBM akan naik pada bulan Mei mendatang, namun wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau yang sering kali akrab dipanggil dengan sebutan Ahok ini sudah siap menghadapi aksi demonstrasi masyarakat. Jakarta, siap-siap demo saja.
Mengutip dari Tempo (17/4/2013), Akibat kenaikkan harga bensin yang diperkirakan Mei mendatang, Jakarta sudah dipastikan akan menjadi tempat demonstrasi. Terang Ahok.
Memang diperkirakan jakarta akan ramai oleh aksi demonstrn-demonstran yang menentang kenaikkan harga BBM, ini akan menjadi dampak tak baik untuk kalangan menengah ke bawah. Mereka akan sangat dan paling merasakan dampak kenaikan tersebut. Berbagai kebutuhan pokok sudah tentu akan ikut naik. Dan yang menjadi pertanyaan besar bagi rakyat adalah mampukah pemerintah menekan harga kebutuhan pokok sehingga masyarakat tidak terlalu merasa terbebani akan dampak naiknya harga BBM ini.
Menteri Perindustrian, Mohamad Suleman Hidayat mengatakan, beberapa asumsi harga bahan bakar minyak kendaraan pribadi yang akan ditetapkan oleh pemerintah sudah mulai mengerucut. Dan menurut Hidayat, dalam rapat koordinasi yang dilakukan oleh meteri dan para gubernur di seluruh pelosok Indonesia, mengenai harga untuk kendaraan pribadi dikabarkan akan naik menjadi Rp. 6,500,-/ liter.
Menanggapi pencabutan subsidi terhadap bahan bakar minyak di wilayah DKI Jakarta, Ahok berencana akan mengalokasikan dana ABPD ke lini sektor lain seperti Jaminan pendidikan, kesehatan, transportasi murah, perumahan dan sembako.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar