Galang Petisi Untuk Kasus Rasyid Rajasa

Masih ingat dengan kasus kecelakaan maut BMW di tol jagorawi pada 1 Januari 2013 dini hari silam. Rasyid Rajasa, putra Hatta Rajasa yang mengendarai mobil BMW mengalami kecelakaan maut yang berhasil merenggunt dua korban nyawa melayang. Namun ada hal yang sangat menjijikkan tentang pasca insiden kecelakaan maut tersebut.

Rasyid selama ini ternyata belum pernah merasakan dinginnya tembok di balik jeruji besi. Penanganan kasus yang jelas-jelas mencoreng hukum di Indonesia. Rasyid mendapatkan perlakuan istimewa dari aparat-aparat penegak hukum sejak pertama kali kasus Rasyid ditangani polisi. Hingga pelimpahan berkas ke dua Rasyid sama sekali tidak ditahan, hanya saja diminta wajib lapor tiap minggu sekali.

Alasan kejaksaan tidak menahan Rasyid lantaran memandang Rasyid mengalami shock dan trauma atas kejadian yang telah ia lewati. Ditambahkan pula, pihak kepolisian juga menyampaikan bahwa alasan Rasyid tidak ditahan lantaran telah mendapatkan jaminan bahwa Rasyid tidak akan kabur dan tetap kooperatif selama proses berlangsung.

Tindakan menjijikkan ini mengundang reaksi dari berbagai kalangan, hingga salah satu pengacara publik YLBHI, Muhamad Isnur melakukan gerakan membuat sebuah petisi yang digalangnya untuk ditukan kepada beberapa orang yang memang memiliki paran penting di dalam penegakan hukum di Indonesia, salah satunya petisi tersebut ditujukan kepada Ketua Mahkamah Agung, M. Hatta Ali, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Komisi III DPR RI, I Gede Pasek Suardika, Timur Pradopo, Kepala Polri, Jaksa Agung, Basrief Arief, dan Ketua Ombudsman RI, Danang Girindra Wardhana.

Petisi ini telah memperoleh banyak tanda tangan, terakhir dicek telah mencapai 259 orang. Salah satu yang turut melakukan tanda tangan pada petisi tersebut adalah Melanie Subono, dan putri mantan Presiden Gus Dur, Alissa Wahid.

Petisi ini bisa diakses di alamat : http://www.change.org/id/petisi/tahan-periksa-dan-adili-rasyid-rajasa-sesuai-rasa-keadilan-masyarakat