Latest News

Anas Ingin Serang Balik SBY Lewat Kasus Century


Anas Urbaningrum, mantan ketua umum Partai Demokrat yang mengundurkan dirinya atas skandal dugaan korupsi mega proyek hambalang yang memutuskan pihaknya menjadi tersangka, kini menyiapkan amunisi untuk menyerang ketua dewan penasehat Partai bergambar mersi itu. Setelah dicukil dari dudukanya, Anas berniat menggebrak SBY dengan kasus Bank Century yang beberapa tahun ini memang sengaja ditutup-tutupi.

Skandal Bank Century yang mengakibatkan negara menelan kerugian hingga 6,7 triliun ini beberapa tahun silam pernah diungkit-ungkit di seluruh media masa, bahkan pernah menjadi hot news dalam beberapa waktu, namun entah mengapa kasus yang memperihatinkan ini seakan-akan lenyap ditelan bumi. Ada apa dengan skandal Century, apakah memang rampok-rampoknya adalah orang-orang yang sekarang duduk di parlemen kekuasaan negeri yang terkenal korup ini ?

Kembali ke pembahasan Anas, beberapa waktu setelah mundurnya Anas Urbaningrum dari jabatannya sebagai ketua umum partai Demokrat, sudah pantas jika banyak yang menaruh simpati terhadap dirinya, Anas selalu mendapati kunjungan dari berbagai orang termasuk dari keluarga kalangan Himpinan Mahasiswa Islam (HMI).

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution beberapa waktu yang lalu mengunjungi kediaman Anas guna membahas persoalan penting. Sahabat Anas, Umar Arsal yang menjabat sebagai Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Tanggap Darurat menceritakan perihal kedatangan Anwar ke rumah Anas.
"Sekitar satu jam yang lalu, Pak Anwar kan mentan HMI juga, Mas Anas banyak teman", kata Umar di komplek parlemen, Senayan Jakarta, Senin (25/2/2013).

Anggota komisi V DPR ini enggan membeberkan lebih jauh tentang apa yang menjadi pokok pembahasan antara Anwar dan Anas. Akan tetapi yang jelas ini masalah dugaan aliran dana Century yang tak kunjung selesai. Diduga dana Bank Century ini mengalir guna pemenangan pilpres pada 2009 yang dimenangkan oleh SBY-Boediono dan keluarga Cikeas.

"Saya tidak tahu apa yang dibicarakan", kata Umar.

Di lain sisi, dari partai Hanura, Yuddy Chrisnandy mengatakan bahwa wakil ketua DPR Priyo Budi Santoso telah mengetahui seluruh data mengenai aliran dana bailout Bank Century sebesar 6,7 triliun itu.
Priyo adalah salah satu penggagas Hak Angket Bank Century, jika benar dugaan bahwa priyo benar-benar menggenggam data-datanya, maka kemungkinan besar dugaan Anas akan bersiap menggempur balik SBY dengan kasus Century.

Jika kita mengingat beberapa berita yang ramai dibicarakan beberapa waktu silam tentang kasus Century, nama Boediono sering disebut-sebut sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas gelontoran dana panas ini. Sebagai mantan Dirut Bank Indonesia, dugaan besar menimpanya bahwa dirinya sangat terlibat dalam skandal Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Dugaan besar keterlibatan Boediono terlihat jelas pda hasil audit BPK. Dalam pemberitaan hasil audit, Boediono bersama dengan Aulia Pohan, Dono Iskandar, Hendro Budianto, Heru Supraptomo, Iwan Ridwan Prawiranata, Miranda Goeltom, dan Paul Sutopo ikut dalam pemutusan aliran dana BLBI ke Banl Pelita dan Bank Umum Nasional.

Ahmad Yani yang sebagai Anggota Komisi III DPR RI menilai bahwa Boediono selalu mendapatkan penjagaan dari para rezim SBY sehingga Boediono tidak pernah tersentuh oleh hukum.
"Setiap rezim selalu selamatkan, rezim setelah Soeharto selalu selamatkan Boediono, negeri ini sugguh ironis, orang berlumuran dosa jadi Wapres, rampok besar itu", tutur Yani beberapa waktu silam di gedung Wakil Rakyat.

Yani juga mengimbuhkan bahwa dirinya tak yakin jika Kejaksaan Agung mempu menuntaskan kasus ini dan menindak lanjuti putusan MA.





Sumber : Yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bendera | Distributed By Blogger Templates | Designed By Templateism.com

Gambar tema oleh Bim. Diberdayakan oleh Blogger.